BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Selasa, 30 Maret 2010

CURCOL BOOOO,,,,,,,,

Gileeeee cuuuuuuyy,,,,,,mata dah 1 watt (lebay bgt yak) tp SPA masih nyolotin!!!!!!
malem" begadang bikin perut laper cuy...tp ga ada ga ada yg bisa dimakan!
buset dah,,,jadi serba ngebingugin!! zzzZZzZZZZZzzz...... (-_-)

Minggu, 28 Maret 2010

PERILAKU MANUSIA PADA RUANG TERBUKA



">Ruang terbuka (open space) adalah suatu wilayah dalam perkotaan yang masih atau memang sengaja disiapkan oleh pemerintah guna mendukung manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung dari program yang telah ditetapkan oleh sebuah wilayah perkotaan, biasanya dalam bentuk yang bermacam-macam.


Ruang terbuka pada umumnya merupakan ruang yang direncanakan karena kebutuhan akan tempat-tempat pertemuan dan aktivitas bersama di udara terbuka. Ruang ini memungkinkan terjadinya pertemuan antar manusia untuk saling berinteraksi.

Akan tetapi yang paling sering kita jumpai adalah berupa ruang terbuka hijau, dimana didalamnya terdapat tumbuhan, tanaman dan vegetasi (endemik, introduksi).











Ruang terbuka hijau ( RTH )

RTH di kota2 besar berfungsi menyejukkan udara, estetika kota, ruang be

rsantai bagi warga, mengurangi volume dan laju air hujan. Berkurangnya RTH berimbas kenaikan suhu udara perkotaan. UU no.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, menyebutkan bahwa, proporsi RTH minimal 30 % dari luas wilayah kota, terdiri RTH publik ( 20 % ) dan RTH privat ( kebun/ taman/ tumbuhan di halaman kantor, rumah, gedung ). RTH publik meliputi tam

an kota, pemakaman umum, jalur hijau sepanjang jalan, sungai dan pantai. Proporsi 30 % adalah ukuran minimal untuk menjamin keseimbangan sistem hidrologi, sistem mikrok

limat, maupun sistem ekologis lain, yang meningkatkan ketersediaan udara, air b

ersih yang diperlukan masyarakat dan estetika kota.












Berdasarkan bobot kealamiannya, bentuk Ruang terbuka dapat diklasifikasikan menjadi :

  1. bentuk Ruang terbuka alami (kawasan lindung, dll)
  2. bentuk Ruang terbuka non alami atau Ruang Terbuka Hijau binaan (pertamanan kota, lapangan olah raga, pemakaman, dll)










Berdasarkan penggunaan lahan atau kawasan fungsionalnya diklasifikasikan menjadi :

  1. Ruang terbuka kawasan perdagangan
  2. Ruang terbuka kawasan perindustrian
  3. Ruang terbuka kawasan permukiman
  4. Ruang terbuka kawasan pertanian
  5. Ruang terbuka kawasan-kawasan khusus, seperti pemakaman, hankam, olah raga, alamiah.


Ruang terbuka sebagai wadah kegiatan bersama, dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
Ruang terbuka umum, dapat diuraikan menjadi berikut :


● Bentuk dasar dari ruang terbuka selalu terletak diluar massa bangunan

● Dapat dimanfaatkan dan dipergunakan oleh setiap orang (warga)
● Memberi kesempatan untuk bermacam-macam kegiatan (multi fungsi).
Ruang terbuka khusus, sebagai berikut :
● Bentuk dasar ruang terbuka selalu terletak di luar massa bangunan.
● Dimanfaatkan untuk kegiatan terbatas dan dipergunakan untuk keperluan khusus/ spesifik.


Ruang terbuka memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.

Fungsi umum :

  • Tempat bermain dan berolah raga, tempat bersantai, tempat kom unikasi sosial, tempat peralihan, tempat menunggu
  • Sebagai ruang terbuka, ruang ini berfungsi untuk mendapatkan udara segar dari alam.
  • Sebagai sarana penghubung antara suatu tempat dengan tem pat lain.
  • Sebagai pembatas atau jarak di antara massa bangunan.


Fungsi ekologis :

  • Penyegaran udara, menyerap air hujan, pengendalian banjir, memelihara ekosistem tertentu.
  • Pelembut arsitektur bangunan.


Manfaat dari Ruang terbuka diantaranya adalah :

  • Identitas kota

Pada kasus ini adalah ruang terbuka hijau. Jenis tanaman dapat dijadikan simbol atau lambang suatu kota yang dapat dikoleksi pada areal RTH.

  • Nilai estetika

Penempatan Ruang terbuka (pengaturan tata ruang) yang sesu

ai akan memberi kesan keindahan dan kenyamanan tersendiri pada pola aktivitas suatu kota.

  • Rekreasi

Disini warga kota dapat memanfaatkan ruang terbuka sebagai area bersant

ai, rekreasi dan berolah raga serta melakukan kegiatan atau aktifitas bermanfaat lainnya bersama-sama.

  • Pelestarian air tanah

Seiring dengan terus berkembangnya suatu kota, semakin mengurangi area peresapan air tanah yang berdampak pada bencana banjir yang biasanya terjadi pada musim penghujan. Maka dengan adanya ruang terbuka ini, semakin memaksimalkan dan menyediakan adanya tempat peresapan air hujan yang mencukupi pada suatu wilayah.

Kawasan area terbuka yang seharusnya memiliki banyak potensi kini telah berubah menjadi ruang yang kurang produktif.

Contoh kasus kali ini adalah sebuah taman kota, kawasan yang seharusnya menjadi kawasan yang nyaman, indah dan segar berubah menjadi kawasan yang padat dan mengganggu pemandangan taman kota. Kehadiran ruang terbuka yang terkesan 'kosong', dijadikan lahan untuk berjualan dengan mendirikan kios-kios dan dijadikan tempat aktivitas merusak lainnya sehingga terjadi penyimpangan dari fungsi ruang terbuka yang sesungguhnya.

Selasa, 16 Maret 2010

Hubungan-Hubungan Ruang

Hubungan-hubungan luar terbagi atas 4 jenis,
1. Ruang dalam ruang
2. Ruang saling berkaitan
3. Ruang bersebelahan
4. Ruang yang dihubngkan oleh ruang lain


1. Ruang dalam ruang












Ruang yang lebih besar berfungsi sebagai 3 dimensi untuk ruang yang lebih kecil.













Ruang yang tergantung mempunyai bentuk yang berbeda debgan ruang pembungkusnya.


2. Ruang saling berkaitan
Hubungan ikatan ruang yang terdapat 2 buah ruang yang kawasannya bersatu membentuk sua tu daerah ruang bersama.











Bagian yang saling berkait an dapat digunakan secara berimbang.











Bagian yang s aling berkaitan dapat melebur dengan salah satu ruang.












Bagian yang saling berkaitan dapat mengembangkan integritas sebagai sebuah ruang yang berfungsi menghubungkan kedua ruang aslinya.


3. Ruang Saling Bersebelahan






Hubungan ruang yang paling umum batas masing-masing ruang jelas.








Tingkat continuitas visual tergantung pada bidang pemisahnya.


4. Ruang dihubungkan dengan ruang lain.






Dua buah ruang yang terbagi oleh jarak dapat dihubungkan oleh ruang ketiga atau perantara.









Ruang Perantara dapat berbeda dalam bentuk atau orientasi untuk menunjukan fungsi berhubungan.



Sumber:
Dharma, Agus. Seri Diktat Kuliah Teori Arsitektur 2. Gunadarma, Depok, 1998

Terbentuknya Ruang dari Bidang Horizontal dan Vertikal

Pengertian ruang adalah suatu bentuk yang terwujud atau terjadi karena adanya susunan bidang-bidang pembatas. Bidang pembatas tersebut bisa bidang horizontal, vertikal ataupun kombinasi keduanya.
(http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081013093237AAL2k78)

Terbentuknya Ruang Dari Bidang Horizontal
terbentuknya ruang horizontal terdiri dari beberapa tahap dan beberapa cara


Bidang dasar











bidang dasar adalah bidang datar horizontal yang terletak sebagai suatu figur di atas latar belakang yang kontras. seperti perbedaan warna yang mencolok atau tekstur di sekelilingnya. bidang dasar dapat diperkuat secara visual dengan cara-cara berikut :

Bidang dasar yang dinaikan






bidang horizontal yang diangkat dari permukaan tanah yang menimbulkan permukaan vertikal di sisi-sisi bidang dasar horizontal tersebut yang memperkuat pemisahan dari dasar di sekitarnya.

Bidang dasar yang diturunkan







bidang horizontal yang diturunkan dari permukaan tanah dan membuat suatu volume ruang.


Bidang yang melayang










bidang dasar horizontal yang diletakan di atas membentuk volume ruang di antara bidang tersebut dan bidang tanah di bawahnya.



Terbentuknya Ruang Dari Bidang Vertikal

1. Unsur vertikal linier dapat membentuk sisi-sisi vertikal dari suatu volume ruang.
Contohnya seperti bentuk persegi yang dimana keempat sisinya adalah volume-volume, sehingga membentuk seperti sebuah ruangan kosong yang tidak mempunyai dinding.Unsur-unsur vertikal linier dapat menunjukkan pergerakan melintasi ruang, memberikan tumpuan pada suatu bidang, membentuk rangka struktur tiga dimensi untuk ruang arsitektur.


2. Suatu Bidang Vertikal akan menegaskan ruang yang di hadapinya











Satu bidang vertical juga bisa disebut dengan bidang dinding karena bidang dinding adalah salah satu bidang yang memiliki orientasi vertikal dan bidang dinding yang memiliki orientasi vertikal sangat menentukan dalam pembentukan dan membatasi ruang arsitektural.


3. Bidang berbentuk L












Bidang berbentuk L menimbulkan suatu ruang yang timbul dari sudut yang keluar mengikuti arah diagonal.

4. Bidang-bidang sejajar












Bidang-bidang sejajar untuk menentukan suatu volume ruangan diantaranya yang berorientasi menuju ujung-ujung yang tak terbatas.

5. Bidang berbentuk U










Bidang berbentuk u membentuk suatu volume ruang diantaranya berorientasikan searah dengan sisinya yang terbuka.

6. Bidang penutup
Bidang penutup yaitu suatu ruang yang berorientasi ke dalam dan menegaskan kawasan disekitar ruang tertutup.


Sumber:
Dharma, Agus. Seri Diktat Kuliah Teori Arsitektur 2. Gunadarma, Depok, 1998